Perasaan adalah peristiwa kimia
Perasaan mempunyai lapisan tersendiri pada tubuh kita. Rangsangan terhadap perasaan akan menimbulkan diproduksinya molekul molekul kimia yang sangat halus dalam tubuh kita sesuai dengan jenis perasaan yang timbul.
Ketika seseorang duduk berdampingan dengan pasangan yang dicintainya maka timbul perasaan tenang dan senang, itu karena rangsangan itu memicu terbentuknya molekul molekul kimia yang spesifik dan khas dalam tubuh. Melekul molekul kimia ini sangat halus dan beragam tergantung suasana perasaan. Salah satunya yang dapat dideteksi saat ini namanya Endorphin dan reseptor reseptornya.
Tapi jika pasangannya itu pergi meninggalkannya akan menyebabkan rasa marah ,sedih, kecewa, frustasi, kesepian dan sebagainya karena dalam tubuhnya tercipta molekul molekul kima tertentu yang merupakan kebalikan dari Endhorpin seperti Epineprin, Adrenalin dan sebagainya.
Zat zat ini dapat menyebabkan tubuh menjadi sakit, tak ingin makan, tak bisa tidur dan sebagainya. Apabila zat zat ini memberikan paparan yang berkepanjangan ( kronis) terhadap tubuh, lama kelamaan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, dengan akibat timbulnya penyakit pembuluh darah seperti penyakit jantung koroner (PJK) atau stroke.
Oleh karena itu janganlah memelihara rasa dendam, marah, sedih, kecewa dan putus asa.. Harus berusaha tabah dan ikhlas. Kalau ingin tetap sehat jasmani dan rohani.
Jadi perasaan itu hanyalah peristiwa peristiwa kimia saja, maka kitalah yang memilih peristiwa mana yang menguntungkan dan peristiwa mana yang dibuang karena merugikan diri kita.
-enha-